Dibolos adalah Iblis dalam bahasa Yunani kuno (Greek). Maka istilah diabolisme berarti pemikiran, watak dan perilaku ala Iblis ataupun pengabdian kepadanya. Kendati terbilang sangat dekat dan kenal sekali dengan Tuhan, ia dikutuk dan dihalau karena menolak sujud kepada Adam. Ia memang bukan atheist dan bukan pula agnostik. Iblis jelas mengakui adanya Tuhan dan tidak mengingkari ketunggalan-Nya. Tetapi, mengapa ia dilaknat dan disebut kafir? Di sinilah letak persoalannya. Iblis adalah prototype intelektual keblinger. Kesalahan Iblis bukan karena ia tak tahu atau tak berilmu. Kesalahannya karena ia membangkang, menganggap dirinya hebat, dan melawan perintah Tuhan. Dalam hal ini, Iblis tidak sendirian. Sudah banyak orang yang berhasil direkrut sebagai staf dan kroninya, berpikiran dan berperilaku seperti yang dicontohkannya.
Buku ini mengupas aneka ragam diabolisme intelektual yang acapkali kita jumpai di sekitar kita, dalam sikap maupun ucapan, pemikiran maupun perbuatan. Meski disajikan dengan bahasa yang mudah dan renyah, bobot ilmiah buku ini dan jangkauan literaturnya sangat luas, dengan rujukan langsung ke sumber-sumber primer baik dalam bahasa Inggris, Arab, Yunani, Latin, Perancis, maupun Jerman.