“Spektakuler! Kolom Misykat Dr. Hamid Zarkasyi di Jurnal Islamia Republika selama 3 tahun (2009-2012)menjadi kolom yang paling banyak dibaca orang. Berciri khas: lugas, cerdas, dan bernas. Buku kumpulan Misykat ini membuktikan, Dr.Hamid saat ini merupakan salah satu dari sederet kolumnis terbaik di Indonesia. Selamat Membaca!” ( Dr. Adian Husaini, Kepala Progran Studi Magister Universitas Ibn Khaldun Bogor)
“Misykat, adalah relung jiwa DR. Hamid Fahmi Zarkasyi yang bukan cuma cerdas dan sarat makna tapi juga penuh inspirasi, dalam dan menyelamatkan logika.” (Bahtiar Nasir, sekjen MIUMI: Majelis Intelektual Dan Ulama Muda Indonesia)
“Paduan dari nalar yang tajam dengan ketulusan hati dan tutur yangjernih telah membuat buku ini bernas dan ‘gurih’. Bon Lecture!”(Dr. Syamsuddin Arif, Dosen IIUM – Malaysia)
”Membaca karya Mas Hamid Fahmy Zarkasyi yang terhimpun dalam buku ini kita segera mendapai kesan: cerdas, bernas, dan merangsang kita untuk mencari solusi. Karya tulis dalam buku ini berselancar dari khasanah Islam klasik dan kontemporer, dari peradaban Barat sampai akar filosofis suatu persoalan. Tulisannya menjadi enak di baca karena Mas Hamid mampu meramunya menjadi formula yang siap saji untuk didiskusikan lebih lanjut.” (Herry Mohammad—Redaktur Pelaksana Majalah Gatra)
Lahir di Gontor, 13 September 1958, Hamid Fahmy Zarkasyi adalah putra ke-9 dari KH Imam Zarkasyi, pendiri Pesantren Modern Gontor Ponorogo. Beliau juga Pemimpin Redaksi Majalah ISLAMIA dan direktur Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization (INSISTS).
Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi menamatkan pendidikan menengahnya di Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah Pondok Modern Darussalam Gontor dan S1 di Institut Studi Islam Darussalam di pondok yang sama. Pendidikan 2 (MAEd) dalam bidang pendidikan diperolehnya di The University of Punjab, Lahore, Pakistan (1986). Pendidikan S2 (M.Phil) dalam Studi Islam diselesaikan di University of Birmingham United Kingdom (1998). Sedangkan studi S3 (PhD) bidang Pemikiran Islam diselesaikan di International Institute of Islamic Thought and Civilization – International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM) Malaysia pada 6 Ramadhan 1427 H/29 September 2006.
Baru-baru ini ia dipilih menjadi Pimpinan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI). Sejak tahun 2003 ia aktif melakukan workshop pemikiran Islam yang berupaya bersikap kritis terhadap program liberalisasi pemikiran Islam. Murid langsung Prof. Dr. Syed Mohammad Naquib al-Attas ini juga pernah menjadi wakil umat Islam Indonesia dalam simposium tentang masa depan politik Islam di JIIA Tokyo (2008). Ia juga menjadi anggota delegasi RI (Kemenlu) dalam program Public Diplomacy Campaign ke Austria (2010).
Ia banyak melakukan lawatan ke berbagai negara Eropa dan Asia dalam program dakwah, seminar, studi banding, dsb. Selain aktif menulis di berbagai media massa dan beberapa jurnal, kesehariannya ia habiskan untuk mengajar dan memimpin Program Kaderisasi Ulama dan Pascasarjana Institut Studi Islam Darussalam, Gontor.